Selain menabung maka ada cara yang lebih ideal dilakukan untuk bisa memutar keuangan atau harta yang Anda miliki untuk menghasilkan sumber pemasukan atau income tambahan bagi keluarga, diantaranya adalah dengan berinvestasi. Istilahnya adalah investasi ini sama seperti ketika Anda menanam sebuah pohon, dimana suatu saat bisa saja nantinya pohon tersebut akan berbuah dan memberikan keuntungan bagi pemiliknya, namun bisa saja di tengah perjalanannya akan terkena penyakit hingga mati, inilah yang disebut sebagai risiko investasi.
Macam-Macam Risiko Dalam Investasi
Bagi Anda yang belum tahu ilmunya memang dilarang untuk terburu-buru untuk menginvestasikan uang, karena risiko sudah pasti jadi jauh lebih besar, dibandingkan dengan orang yang sudah ahli. Sebelumnya memang penting bagi Anda untuk mengetahui terlebih dahulu sebenarnya apa saja jenis atau macam-macam risiko yang ada dalam investasi tersebut, yaitu :
- Risiko likuiditas, likuiditas ini sendiri diartikan sebagai bagaimana kemudahan instrumen tersebut untuk dicairkan atau dijadikan sebagai uang. Misalnya adalah emas yang likuiditasnya tinggi karena mudah untuk dicairkan, tinggal datang ke tempat pembeliannya maka sudah dapat dijual. Begitu juga dengan instrumen investasi yang likuiditasnya rendah layaknya properti. Butuh waktu lama untuk dijual sesuai dengan pasarannya, bisa cepat terjual namun dengan harga yang rendah di bawah pasaran.
- Forced delisting, kemudian juga ada jenis risiko yang lainnya pada investasi saham, yaitu ketika perusahaan terpaksa untuk menghapus sahamnya dari bursa, hal ini tentunya akan i menyebabkan kerugian kepada pemegang saham tersebut, karena nilai akan ikut mengalami penurunan atau anjlok.
- Capital loss, ada juga risiko investasi yang dikenal sebagai capital loss. Jenis yang satu ini pada dasarnya juga ada pada investasi saham, dimana berhubungan dengan fluktuasi atau naik turunnya harga saham yang ada di pasaran, sehingga suatu saat bisa saja anjlok nilainya dan pemegang instrumen tersebut sudah pasti akan rugi.
- Risiko pasar, yaitu berhubungan dengan naik turunnya harga pasar. Sangat mungkin untuk terjadi karena perubahan ekonomi dalam sebuah negara. Misalnya adalah perubahan suku bunga, kebijakan dari pemerintah sampai dengan kondisi ekonomi global atau yang ada di dunia, sehingga menyebabkan risiko tersebut.
- Risiko kredit, ini adalah sebuah risiko ketika pihak yang berhutang tersebut tidak mau membayar kembali utang yang sudah dilakukan, sehingga bagaimanapun nantinya investor akan rugi. Jenis risiko yang satu ini erat kaitannya dengan instrumen obligasi atau pinjaman yang diberikan kepada perusahaan maupun pemerintah.
- Risiko inflasi, inflasi juga kerab terjadi di berbagai negara, termasuk diantaranya adalah di Indonesia sendiri yang membuat harga barang melambung tajam, serta nilai uang yang justru semakin turun. Tentunya akan membuat investor rugi, sebut saja diantaranya adalah dalam berinvestasi pada deposito, saat bunga tidak sebanding dengan adanya inflasi.
Cara Meminimalisir Risiko Dalam Investasi
Tidak perlu dikhawatirkan, karena meskipun setiap instrumen dalam investasi ini punya risiko, namun ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisirnya, yaitu :
- Jangan hanya membeli satu instrumen saja, melakukan diversifikasi produk sangatlah penting, yaitu dengan mengalokasikan uang Anda ke beberapa instrumen berbeda. Sehingga ketika satu instrumen rugi maka yang lainnya masih bisa untung atau dapat mengcover kerugian tersebut, begitu juga sebaliknya.
- Kuasai dulu ilmunya sebelum berinvestasi, jangan mulai investasi dengan pikiran kosong atau tidak punya ilmu sama sekali, karena akan membuat Anda tersesat nantinya. Pastikan bahwa Anda punya bekal ilmunya terlebih dahulu sebelum mulai terjun ke bidang tersebut.
- Pilih jenis investasi jangka panjang untuk pemula, karena pada dasarnya untuk instrumen yang satu ini relatif lebih aman, sebut saja diantaranya adalah emas, properti dan sejenisnya.
- Konsultasi dengan ahlinya, agar nantinya setiap langkah yang Anda ambil tidak mengecewakan atau salah, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan berkonsultasi kepada ahlinya.
Setiap instrumen tentu ada risiko investasi, namun bisa diminimalisir. Bagi pemula bisa lebih aman investasi menguntungkan di deposito bank BCA saja, apalagi dengan bunga relatif tinggi.